Selasa, 09 April 2019

RANGKUMAN BACAAN Sejarah Gereja Asia Volume 1 Sejarah gereja di Afghanistan


RANGKUMAN BACAAN
Identitas Buku
Judul Buku      : Sejarah Gereja Asia Volume 1
Penulis             : Donald E. Hoke
Penerbit           : Gandum Mas
Sejarah gereja di Afghanistan
Sejarah di Afganistan bermula pada tahun 1970-an oleh pemerintahan Muhammad Zakir Shah. Gereja yang telah dibangun kemudian disita dan diruntuhkannya. Kemudian Dr. Billy Graham memprotes penghancuran gereja ini. Orang-orang Kristen tidak memiliki kebebasan untuk bergerak bebas. Tetapi melalui pemisahan negara India dan Pakistan pada tahun 1947 menjadi jalan bagi para pengajar Kristen untuk dikirim ke negeri tersebut. Karena Afghanistan memiliki penduduk yang 95% buta huruf sehingga Dr. Frank Laubach diminta untuk membawa timnya pada bulan Maret 1951. Melalui kebebasan ini para pengajar dan pekerja mengambil posisi lalu mereka membangun persekutan dan kebaktian yang dipimpin oleh Dr. J. Christy Wilson, Jr pendeta masyarakat internasional dan putera dari misionaris Presbyterian Persia. Pada tahun 1966, Internasional Afghan Mission resmi didirikan yang bernama I AM yang mana bertujuan untuk melayani masyarakat melalui tenaga medis dan pendidikan. Seiring berjalannya waktu organisasi-organisasi seperti IAM pun didirikan dan juga mendirikan pelayanan medis untuk tunanetra yakni NOOR pada tahun 1966. Pelayanan medis kemudian terus berkembang sampai klinik-klinik pun dibuka.
Selain membuka pelayanan kesehatan, dibangun juga sekolah pendidikan Kristen yang didirikan pada tahun 1957. Dalam pendidikan ini anak-anak belajar mengenai Alkitab dan berdoa. Setelah sekian lama terisolasi akhirnya mahasiswa-mahasiswa Afghanistan memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan mereka serta menjadi peluang untuk memberikan kesaksian imannya.  Sampai akhirnya gereja kecil dapat dibangun di negara tersebut tetapi dihancurkan oleh pasukan militer Inggris sehingga tidak ada satupun orang Kristen di negara tersebut.




Tanggapan Kritis
Setelah melihat proses pekabaran Injil di Afghanistan, perjuangan dan semangat para pekabar tidak pernah patah. Walaupun harus terus menerus ditimpa dengan kegagalan-kegagalan tetapi semangat untuk mewartakan Injil tidak pernah pudar. Bahkan para pekabar Injil memberikan beberapa bantuan baik bantuan tenaga medis maupun pendidikan.
Setelah membaca dari beberapa referensi, akibat dari semangat para pekabar Injil yang tidak pudar Tuhan selalu bekerja menyertai mereka. Walaupun nyata bahwa Kekristenan di Afghanistan secara resmi tidak diakui tetapi ada satu gereja yang diakui secara resmi. Namun gereja tersebut tidak terbuka bagi masyarakat setempat. Dan ada juga sarana ibadah Kristen di pangkalan militer asing, seperti gereja Ortodoks Timur di pangkalan Rumania di Kandahar. Beberapa sumber mengklaim bahwa sebenarnya ada juga sebuah gereja yang dibangun di bawah tanah rahasia yang terdiri dari orang Kristen yang tinggal di Afghanistan. Departemen luar negeri Amerika Serikat telh menyatakan bahwa perkiraan ukuran kelompok berkisar 500-8.000 individu.
Dalam berita di CNSNews.com (10 Oktober 2011) mengabarkan bahwa pada tahun 2010 menurut Kementrian Luar Negeri AS, menyatakan bahwa tidak ada satupun lagi gereja Kristen di Afghanistan. Gereja Kristen yang terakhir diketahui di Afghanistan telah dihancurkan pada bulan Maret 2010, berdasarkan berita dari Laporan Kebebasan Beragama Internasional oleh Kementrian Luar Negeri. Karena penganiayaan yang dilakukan oleh pemerintah kepada mereka yang Kristen maupun mereka yang dari Muslim masuk Kristen, sehingga menyebabkan banyak orang kemudian memilih untuk mengikuti aturan negara.
Namun ada juga orang-orang Kristen Afghanistan yang kini tinggal di negara-negara lain, termasuk komunitas-komunitas di Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada, Norwegia dan Australia. Hal ini memperlihatkan bahwa pertolongan Tuhan senantiasa hadir dan menyertai mereka yang dipilihnya. Dari semangat itu memperlihatkan bahwa memang Tuhan bekerja dalam setiap proses yang dikerjakan oleh para pekabar Injil demi untuk menyelamatkan dunia ini.   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar