RANGKUMAN BACAAN
Identitas Buku
Judul Buku : Sejarah Gereja Asia Volume 1
Penulis :
Donald E. Hoke
Penerbit :
Gandum Mas
Sejarah
gereja di Afghanistan
Sejarah di Afganistan
bermula pada tahun 1970-an oleh pemerintahan Muhammad Zakir Shah. Gereja yang
telah dibangun kemudian disita dan diruntuhkannya. Kemudian Dr. Billy Graham
memprotes penghancuran gereja ini. Orang-orang Kristen tidak memiliki kebebasan
untuk bergerak bebas. Tetapi melalui pemisahan negara India dan Pakistan pada
tahun 1947 menjadi jalan bagi para pengajar Kristen untuk dikirim ke negeri
tersebut. Karena Afghanistan memiliki penduduk yang 95% buta huruf sehingga Dr.
Frank Laubach diminta untuk membawa timnya pada bulan Maret 1951. Melalui
kebebasan ini para pengajar dan pekerja mengambil posisi lalu mereka membangun
persekutan dan kebaktian yang dipimpin oleh Dr. J. Christy Wilson, Jr pendeta
masyarakat internasional dan putera dari misionaris Presbyterian Persia. Pada
tahun 1966, Internasional Afghan Mission resmi didirikan yang bernama I AM yang
mana bertujuan untuk melayani masyarakat melalui tenaga medis dan pendidikan.
Seiring berjalannya waktu organisasi-organisasi seperti IAM pun didirikan dan
juga mendirikan pelayanan medis untuk tunanetra yakni NOOR pada tahun 1966.
Pelayanan medis kemudian terus berkembang sampai klinik-klinik pun dibuka.
Selain membuka
pelayanan kesehatan, dibangun juga sekolah pendidikan Kristen yang didirikan
pada tahun 1957. Dalam pendidikan ini anak-anak belajar mengenai Alkitab dan
berdoa. Setelah sekian lama terisolasi akhirnya mahasiswa-mahasiswa Afghanistan
memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan mereka serta menjadi peluang
untuk memberikan kesaksian imannya. Sampai akhirnya gereja kecil dapat dibangun di
negara tersebut tetapi dihancurkan oleh pasukan militer Inggris sehingga tidak
ada satupun orang Kristen di negara tersebut.
Tanggapan
Kritis
Setelah melihat proses
pekabaran Injil di Afghanistan, perjuangan dan semangat para pekabar tidak
pernah patah. Walaupun harus terus menerus ditimpa dengan kegagalan-kegagalan
tetapi semangat untuk mewartakan Injil tidak pernah pudar. Bahkan para pekabar
Injil memberikan beberapa bantuan baik bantuan tenaga medis maupun pendidikan.
Setelah membaca dari
beberapa referensi, akibat dari semangat para pekabar Injil yang tidak pudar
Tuhan selalu bekerja menyertai mereka. Walaupun nyata bahwa Kekristenan di
Afghanistan secara resmi tidak diakui tetapi ada satu gereja yang diakui secara
resmi. Namun gereja tersebut tidak terbuka bagi masyarakat setempat. Dan ada
juga sarana ibadah Kristen di pangkalan militer asing, seperti gereja Ortodoks
Timur di pangkalan Rumania di Kandahar. Beberapa sumber mengklaim bahwa
sebenarnya ada juga sebuah gereja yang dibangun di bawah tanah rahasia yang
terdiri dari orang Kristen yang tinggal di Afghanistan. Departemen luar negeri
Amerika Serikat telh menyatakan bahwa perkiraan ukuran kelompok berkisar
500-8.000 individu.
Dalam berita di
CNSNews.com (10 Oktober 2011) mengabarkan bahwa pada tahun 2010 menurut
Kementrian Luar Negeri AS, menyatakan bahwa tidak ada satupun lagi gereja
Kristen di Afghanistan. Gereja Kristen yang terakhir diketahui di Afghanistan
telah dihancurkan pada bulan Maret 2010, berdasarkan berita dari Laporan
Kebebasan Beragama Internasional oleh Kementrian Luar Negeri. Karena
penganiayaan yang dilakukan oleh pemerintah kepada mereka yang Kristen maupun
mereka yang dari Muslim masuk Kristen, sehingga menyebabkan banyak orang
kemudian memilih untuk mengikuti aturan negara.
Namun ada juga
orang-orang Kristen Afghanistan yang kini tinggal di negara-negara lain,
termasuk komunitas-komunitas di Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada,
Norwegia dan Australia. Hal ini memperlihatkan bahwa pertolongan Tuhan
senantiasa hadir dan menyertai mereka yang dipilihnya. Dari semangat itu
memperlihatkan bahwa memang Tuhan bekerja dalam setiap proses yang dikerjakan
oleh para pekabar Injil demi untuk menyelamatkan dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar